Undang-UndangNomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan disahkan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 26 September 2014 yang
terdiri dari 15 Bab dan 89 Pasal dengan rincian sebagai berikut :
BAB I.
|
Ketentuan Umum
|
Pasal 1
|
BAB II.
|
Maksud dan Tujuan
|
Pasal 2 s.d Pasal 3
|
BAB III.
|
Ruang Lingkup dan Azas
|
Pasal 4 s.d Pasal 5
|
BAB IV.
|
Hak dan Kewajiban Pejabat Pemerintahan
|
Pasal 6 s.d Pasal 7
|
BAB V.
|
Kewenangan Pemerintah
|
Pasal 8 s.d Pasal 21
|
BAB VI.
|
Diskresi
|
Pasal 22 s.d Pasal 32
|
BAB VII.
|
Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
|
Pasal 33 s.d Pasal 39
|
BAB VIII.
|
Prosedur Adminsitrasi Pemerintahan
|
Pasal 40 s.d Pasal 51
|
BAB IX.
|
Keputusan Pemerintah
|
Pasal 52 s.d Pasal 74
|
BAB X.
|
Upaya Administratif
|
Pasal 75 s.d Pasal 78
|
BAB XI.
|
Pembinaan dan Pengembangan Administrasi Pemerintahan
|
Pasal 79
|
BAB XII.
|
Sanksi Administratif
|
Pasal 80 s.d 84
|
BAB XIII.
|
Ketentuan Konversi
|
Pasal 83
|
BAB XIV.
|
Ketentuan Peralihan
|
Pasal 85 s.d Pasal 87
|
BAB V.
|
Ketentuan Penutup
|
Pasal 88 s.d Pasal 89
|
(Draft RUU Administrasi Pemerintahan terakhir dari www.dpr.go.id)
Undang-Undang tentang Administrasi Pemerintahan ini memuat penjelasan tentang jenis-jenis
kewenangan atribusi, delegasi, dan mandat. Kejelasan tanggung jawab terhadap
kewenangan diperlukan agar terdapat kejelasan tanggung jawab dan tanggung gugat terhadap
pelaksanaan kewenangan. Undang-Undang ini juga
mengatur larangan penyalahgunaan wewenang, sehingga badan atau pejabat
pemerintahan dalam membuat keputusan atau tindakan harus dilakukan sesuai dengan batas
kewenangan yang dimiliki. Terkait
dengan diskresi, Undang-Undang
ini memberikan keleluasaan pengambilan keputusan dan tindakan berdasarkan
pertimbangan pejabat dengan tujuan untuk mengatasi stagnasi pemerintahan dalam
keadaan tertentu, guna kemanfaatan dan kepentingan umum.